Skip to content

Commit

Permalink
Merge pull request #28 from arsitektur-jaringan-komputer/final
Browse files Browse the repository at this point in the history
[FINAL] fix typo, formatting and styling in all module
  • Loading branch information
Arrizki16 committed May 19, 2023
2 parents fc117d5 + 457ebfe commit 6ea5726
Show file tree
Hide file tree
Showing 6 changed files with 71 additions and 73 deletions.
8 changes: 4 additions & 4 deletions 0. Prasyarat/README.md
Original file line number Diff line number Diff line change
Expand Up @@ -17,7 +17,7 @@ Sebelum masuk ke materi Docker Mastery Bootcamp: From Zero to Hero, pastikan sud

## Install Docker
#### Windows
1. Pastikan bahwa WSL2 sudah terinstall, jika belum, ikuti langkah-langkah di https://pureinfotech.com/install-windows-subsystem-linux-2-windows-10/ (cek versi win10 anda terlebih dahulu, jika versi 2004 ke atas (termasuk win11), langkah-langkahnya di atas, jika versi 1909 ke bawah, scroll ke bawah)
1. Pastikan bahwa WSL2 sudah terinstall, jika belum, ikuti langkah-langkah di https://pureinfotech.com/install-windows-subsystem-linux-2-windows-10/ (cek versi win 10 anda terlebih dahulu, jika versi 2004 ke atas (termasuk win11), langkah-langkahnya di atas, jika versi 1909 ke bawah, scroll ke bawah)
2. Download installer docker desktop di https://www.docker.com/products/docker-desktop (ukuran 490 MB) (docker desktop sudah include docker engine dan docker compose)
3. Jalankan installernya, lalu pencet ok/ install, lalu tunggu selama sekitar 2 menit
4. Docker sudah terinstall
Expand Down Expand Up @@ -93,7 +93,7 @@ Sebelum masuk ke materi Docker Mastery Bootcamp: From Zero to Hero, pastikan sud
```

###### Fedora
Di sini kami berasumsi kalian menggunakan Fedora workstation dan bukan server (jika anda sudah mahir dengan CLI seharusnya anda tidak butuh tutorial). Maka kami akan menyarankan anda menginstall Docker Desktop, yang sudah include Docker Engine dan Docker Compose.
Disini diasumsikan menggunakan Fedora workstation dan bukan server (jika anda sudah mahir dengan CLI seharusnya anda tidak butuh tutorial). Maka kami akan menyarankan anda menginstall Docker Desktop, yang sudah include Docker Engine dan Docker Compose.

1. Prasyarat
- Gunakan versi 64-bit dari Docker 36 atau 37 (bukan 38)
Expand Down Expand Up @@ -216,7 +216,7 @@ https://www.docker.com/products/docker-desktop
3. Jalankan aplikasinya dari Launchpad atau folder _Application_
4. Jika muncul peringatan "Are you sure you want to open it?", tekan open
5. Baca terms and condition dan tekan accept
6. Pilih recomended setting dan tekan ok
6. Pilih recommended setting dan tekan ok
7. Masukkan password mac dan tunggu hingga proses selesai

##### Terminal
Expand All @@ -238,5 +238,5 @@ https://www.docker.com/products/docker-desktop
```
5. Jika muncul peringatan "Are you sure you want to open it?", tekan open
6. Baca terms and condition dan tekan accept
7. Pilih recomended setting dan tekan ok
7. Pilih recommended setting dan tekan ok
8. Masukkan password mac dan tunggu hingga proses selesai
14 changes: 7 additions & 7 deletions 1. Pengenalan Docker/README.md
Original file line number Diff line number Diff line change
Expand Up @@ -71,19 +71,19 @@ Docker Client adalah antarmuka pengguna berbasis command-line atau GUI yang digu
Docker Objects adalah komponen dasar yang terdapat di Docker. Beberapa contoh Docker Objects meliputi image, container, volume, dan network yang akan dijelaskan pada modul selanjutnya.

#### Docker Registry
Docker Registry adalah repositori yang digunakan untuk menyimpan dan berbagi Docker Image. Docker Registry berfungsi sebagai tempat penyimpanan untuk Docker Image yang dapat diakses oleh pengguna Docker dari berbagai lokasi. Docker Hub, yang merupakan Docker's public registry, adalah salah satu contoh Docker Registry yang sering digunakan untuk menyimpan dan berbagi Docker Image secara publik. Selain Docker Hub, pengguna juga dapat membuat Docker Registry pribadi untuk menyimpan Docker Image.
Docker Registry adalah repositori yang digunakan untuk menyimpan dan berbagi Docker Image. Docker Registry berfungsi sebagai tempat penyimpanan untuk Docker Image yang dapat diakses oleh pengguna Docker dari berbagai lokasi. Docker Hub, yang merupakan Docker public registry, adalah salah satu contoh Docker Registry yang sering digunakan untuk menyimpan dan berbagi Docker Image secara publik. Selain Docker Hub, pengguna juga dapat membuat Docker Registry pribadi untuk menyimpan Docker Image.

### Kelebihan dan Kekurangan Docker

Docker adalah platform open-source yang memungkinkan pengguna untuk membuat, mengelola, dan menjalankan aplikasi dalam kontainer. Berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangan Docker:
Docker adalah platform open-source yang memungkinkan pengguna untuk membuat, mengelola, dan menjalankan aplikasi dalam container. Berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangan Docker:

| Kelebihan | Kekurangan |
|------------|------------|
| **Isolasi**: Kontainer Docker memungkinkan aplikasi dan dependensinya diisolasi dalam lingkungan yang terpisah, sehingga tidak saling mempengaruhi. | **Kompleksitas Konfigurasi**: Konfigurasi Docker dapat menjadi kompleks, terutama untuk aplikasi yang lebih kompleks dengan banyak komponen atau dependensi. |
| **Portabilitas**: Docker memungkinkan aplikasi untuk dikemas dalam kontainer yang dapat dijalankan di berbagai lingkungan, termasuk mesin lokal, cloud, atau lingkungan produksi. | **Keamanan**: Docker kontainer berbagi kernel sistem operasi host, sehingga menghadirkan potensi kerentanan keamanan jika tidak dikonfigurasi dengan benar. |
| **Efisiensi**: Kontainer Docker memungkinkan penggunaan sumber daya yang efisien, dengan pengurangan overhead sistem operasi dan penggunaan sumber daya yang lebih ringan daripada virtualisasi tradisional. | **Pengelolaan Jaringan**: Pengaturan jaringan untuk kontainer Docker bisa rumit, terutama ketika harus mengatur jaringan lintas host. |
| **Skalabilitas**: Docker memungkinkan aplikasi untuk dikemas sebagai layanan yang dapat dengan mudah diatur untuk berjalan pada beberapa kontainer, memfasilitasi skalabilitas horizontal dan pengelolaan aplikasi yang mudah. | **Pemantauan**: Pemantauan kontainer Docker dapat lebih rumit dibandingkan dengan lingkungan tradisional, memerlukan perhatian ekstra dalam mengelola kesehatan dan kinerja kontainer. |
| **Komunitas**: Docker memiliki komunitas yang luas yang membantu dalam perkembangan Docker itu sendiri. | **Pembelajaran Awal**: Docker memerlukan pemahaman konsep yang cukup untuk dapat menggunakannya secara efektif, yang mungkin memerlukan waktu untuk belajar bagi pengguna yang belum terbiasa dengan teknologi kontainer. |
| **Isolasi**: Docker Container memungkinkan aplikasi dan dependensinya diisolasi dalam lingkungan yang terpisah, sehingga tidak saling mempengaruhi. | **Kompleksitas Konfigurasi**: Konfigurasi Docker dapat menjadi kompleks, terutama untuk aplikasi yang lebih kompleks dengan banyak komponen atau dependensi. |
| **Portabilitas**: Docker memungkinkan aplikasi untuk dikemas dalam container yang dapat dijalankan di berbagai lingkungan, termasuk mesin lokal, cloud, atau lingkungan produksi. | **Keamanan**: Docker Container berbagi kernel sistem operasi host, sehingga menghadirkan potensi kerentanan keamanan jika tidak dikonfigurasi dengan benar. |
| **Efisiensi**: Docker Container memungkinkan penggunaan sumber daya yang efisien, dengan pengurangan overhead sistem operasi dan penggunaan sumber daya yang lebih ringan daripada virtualisasi tradisional. | **Pengelolaan Jaringan**: Pengaturan jaringan untuk container Docker bisa rumit, terutama ketika harus mengatur jaringan lintas host. |
| **Skalabilitas**: Docker memungkinkan aplikasi untuk dikemas sebagai layanan yang dapat dengan mudah diatur untuk berjalan pada beberapa container, memfasilitasi skalabilitas horizontal dan pengelolaan aplikasi yang mudah. | **Pemantauan**: Pemantauan Docker Container dapat lebih rumit dibandingkan dengan lingkungan tradisional, memerlukan perhatian ekstra dalam mengelola kesehatan dan kinerja container. |
| **Komunitas**: Docker memiliki komunitas yang luas yang membantu dalam perkembangan Docker itu sendiri. | **Pembelajaran Awal**: Docker memerlukan pemahaman konsep yang cukup untuk dapat menggunakannya secara efektif, yang mungkin memerlukan waktu untuk belajar bagi pengguna yang belum terbiasa dengan teknologi container. |


## Sumber Referensi
Expand Down
9 changes: 4 additions & 5 deletions 2. Docker Service Dasar/README.md
Original file line number Diff line number Diff line change
@@ -1,5 +1,4 @@
# **Docker Service Dasar**

- [**Glosarium**](#glosarium)
- [**Materi**](#materi)
- [Docker Container](#️docker-container)
Expand Down Expand Up @@ -212,7 +211,7 @@ Pada sub materi ini, akan diberikan contoh implementasi Dockerfile untuk sebuah

Nginx adalah sebuah web server yang dapat digunakan sebagai reverse proxy, load balancer, mail proxy, dan HTTP cache. Nginx dikembangkan oleh Igor Sysoev pada tahun 2002 untuk digunakan pada situs dengan traffic tinggi. Nginx dapat digunakan sebagai pengganti Apache karena memiliki fitur yang lebih ringan dan cepat. Nginx bekerja dengan cara memproses request yang masuk dari client dan mengirimkan response berupa file HTML atau data lainnya.

Untuk dapat menjalankan Nginx di local dapat menginstallnya dengan menggunakan perintah berikut:
Untuk dapat menjalankan Nginx di local dapat menginstalnya dengan menggunakan perintah berikut:

```shell
sudo apt install nginx
Expand Down Expand Up @@ -247,9 +246,9 @@ server {

- **`index index.html index.htm index.nginx-debian.html`**: menunjukkan urutan file indeks yang akan dicari oleh Nginx jika permintaan tidak menyebutkan nama file.

- **`server_name _`**: mengonfigurasi server untuk merespons permintaan yang datang ke semua host.
- **`server_name _`**: mengkonfigurasi server untuk merespons permintaan yang datang ke semua host.

- **`location /`** menentukan bagaimana Nginx akan menangani permintaan yang diterima. Di sini, Nginx akan mencoba mencari file yang diminta dalam direktori root, dan jika tidak ditemukan, akan memberikan respons 404 Not Found.
- **`location /`** menentukan bagaimana Nginx akan menangani permintaan yang diterima. Di sini, Nginx akan mencoba mencari file yang diminta dalam direktori root, dan jika tidak ditemukan, akan memberikan response **`404 Not Found`**.

Dan jika konfigurasi sudah benar (bisa dicek dengan **`nginx -t`**) maka dapat menjalankan Nginx dengan perintah berikut:

Expand Down Expand Up @@ -293,7 +292,7 @@ Dalam Dockerfile di atas, langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:
3. Lalu cek pada **`docker image ls`** , apakah image yang dibuild sudah tersedia.
![Docker image ls](img/docker-ls.jpg)

4. Selanjutnya image yang sudah ada dapat di gunakan, dengan command **`docker run -d -p 8080:80 <nama image>`** untuk menjalankan sebuah container dari image tersebut. Cek dengan **`docker ps`** apakah container sudah berjalan.
4. Selanjutnya image yang sudah ada dapat digunakan, dengan command **`docker run -d -p 8080:80 <nama image>`** untuk menjalankan sebuah container dari image tersebut. Cek dengan **`docker ps`** apakah container sudah berjalan.
![Docker-run](img/run-container.jpg)

5. Kunjungi hasil running container pada **`localhost:8080`** maka akan muncul tampilan website 'Welcome to Nginx'.
Expand Down
Loading

0 comments on commit 6ea5726

Please sign in to comment.